en id

Tingkatkan Kesigapan Petugas, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Gelar Table Top & Modular Exercise Penanggulangan Keadaan Darurat

12 Nov 2021

kembali ke list


Semarang, 12 November 2020 – Manajemen Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang melaksanakan Table Top & Modular Exercise sebagai upaya meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan penerbangan dalam penanggulangan keadaan darurat di wilayah bandara. Untuk memantapkan sistem komunikasi, koordinasi dan komando saat terjadi keadaan darurat, kegiatan ini melibatkan personel lintas instansi, diantaranya Lanumad Ahmad Yani Semarang, OTBAN III Wilayah Surabaya, Airnav Indonesia, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. 

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto menyampaikan “Adapun kegiatan Table Top dan Modular Exercise (modul 1,2 dan 3) ini dilaksanakan untuk menguji alur komunikasi, koordinasi dan komando antar anggota dalam penanganan keadaan darurat, meskipun dalam kondisi pandemi seperti saat ini, kami tetap harus melaksanakan simulasi penanggulangan keadaan darurat, sehingga semua personel siap, jika sewaktu-waktu menghadapi keadaan darurat,” jelas Hardi.

Kegiatan ini disimulasikan dengan panduan narator dan menggunakan miniatur mobil serta perlengkapan lainnya. Terdapat dua skenario yang digunakan pada simulasi penanganan keadaan darurat ini, skenario siaga dua atau kondisi full emergency yakni simulasi pada saat pesawat mengalami kerusakan hydrolik sistem saat akan mendarat. Skenario berikutnya adalah keadaan siaga tiga atau kondisi aircraft accident yakni simulasi pada saat pesawat mengalami kecelakaan di area bandara. 

“Melalui dua skenario simulasi ini, kami ingin melakukan evaluasi kesiapan seluruh instansi pada saat menghadapi keadaan darurat. Selain memanfaatkan miniatur mobil dan perlengkapan lainnya, pada kegiatan ini kami juga menggunakan video yang dilengkapi dengan narasi, sehingga semua pihak yang terlibat memiliki gambaran tentang alur komunikasi, koordinasi serta langkah yang harus diambil pada saat terjadi keadaan darurat.” tambah Hardi. 

***(HumasSRG)