en id

OPERASIONAL PENERBANGAN DI BANDARA INTERNASIONAL JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG KEMBALI NORMAL

07 Feb 2021

kembali ke list


Semarang, 7 Februari 2021 – Cuaca buruk dan curah hujan yang ekstrem sempat menjadi penyebab dari gangguan operasional penerbangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada Sabtu (06/02) kemarin. Selain itu jalan akses dari dan menuju bandara tertutup oleh genangan air yang cukup tinggi kurang lebih 60cm sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Hal ini menyebabkan meskipun runway dalam keadaan clear, penerbangan tetap tidak dapat dilaksanakan dikarenakan penumpang yang tidak dapat masuk ke area bandara. Koordinasi secara intens terus dilaksanakan dengan para stakeholder terkait, terutama maskapai. Di dalam area bandara dilakukan upaya maksimal untuk mengurangi genangan air dengan peralatan pompa air yang berjumlah 54 unit. Pompa air teresbut dioperasikan sejak kemarin sampai dengan saat ini untuk terus menyedot genangan air yang tersisa.

Sedangkan dikarenakan jalan akses dari dan menuju bandara tidak dapat dilalui, kami mengakomodir para penumpang yang telah berada di bandara untuk dilakukan bantuan mobilisasi ke area luar bandara menggunakan kendaraan Truk Lanumad Ahmad Yani. Namun seiring dengan perkembangan kondisi cuaca saat ini yang kian membaik, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali beroperasi normal sejak pukul 06.00 WIB. Hal ini sejalan dengan terbitnya NOTAM (Notice To Airmen) Nomor : B0186/21 NOTAMR B0182/21 perihal RWY 13/31 Beroperasi Normal. 

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto menyampaikan “Kegiatan operasional di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani pagi ini sudah kembali beroperasi normal seperti semula. Namun kami akan selalu memonitor keadaan di lapangan untuk memantau perkembangan cuaca serta trafik pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo. Penanganan khusus yang telah kami lakukan sejak tadi malam sampai dengan pagi hari saat sebelum operasional adalah melakukan pengeringan dan pembersihan area landas pacu (runway) menggunakan kendaraan Runway Sweeper untuk membersihkan Foreign Object Damage (FOD) serta genangan air yang berada di area runway dan taxiway. Selain itu kendaraan birdstrike juga selalu dipergunakan untuk mengusir burung-burung yang berada di bahu runway,” ujarnya.

Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang selalu melaksanakan inspeksi di sisi udara secara rutin sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu sebelum jam operasional di pagi hari, saat jam operasional di siang hari dan setelah jam operasional selesai di malam hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sisi udara selalu dalam keadaan aman dan siap beroperasi. Namun di musim penghujan ini pihak manajemen menambah jadwal inspeksi saat setelah hujan reda. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya genangan air di sisi udara yang dapat mengganggu proses take off maupun landing pesawat udara. Apabila ditemukan adanya genangan air, petugas pada saat itu juga akan melakukan pembersihan dengan menggunakan kendaraan Runway Sweeper.  

Pada hari ini terdapat 26 penerbangan yang beroperasi, diantaranya 13 penerbangan yang datang dan 13 penerbangan yang berangkat dengan rute penerbangan Jakarta, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Denpasar, Surabaya, dan Makassar. Terdapat satu penerbangan cancel pada hari ini, yaitu Wings Air IW 1802 tujuan Semarang – Denpasar. Meskipun demikian, penerbangan pertama telah diberangkatkan pada pukul 06.30 WIB tadi adalah Wings Air IW 1800 tujuan Semarang – Surabaya. Sementara untuk pesawat yang pertama kali mendarat pada pukul 06.55 WIB adalah Garuda Indonesia GA 232. 

“Berdasarkan data yang didapatkan dari BMKG bahwa curah hujan rata-rata di BMKG Ahmad Yani pada bulan Februari selama 30 tahun (1990 – 2019) adalah sebanyak 357,5 milimeter. Sedangkan pada tanggal 5 dan 6 Februari 2021 kemarin kriteria hujan di Kota Semarang dan sekitarnya berada pada kategori ekstrem, yaitu > 150 mm/hari. Maka dari itu dengan adanya langkah-langkah antisipasi menghadapi musim penghujan, kami berharap cuaca akan segera membaik sehingga aktivitas penerbangan dapat berjalan normal secara terus menerus,” tutup Hardi. ***(HumasSRG)