en id

Hot Drill Bandara Ahmad Yani

11 Nov 2014

kembali ke list


Semarang - Airport Fire Fighting & Rescue Section (PKP-PK) PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Skala Kecil (Hot Drill), Selasa (11/11/2014).
Kegiatan yang berlangsung mulai sekitar pukul 09.05 hingga 09.55 WIB itu, melibatkan kurang lebih 38 orang terdiri dari satu regu Airport Fire Fighting dan Rescue Section (PKP-PK) dipimpin oleh komandan Kaswandi, dan satu regu aviation security dipimpin oleh komandan Djoko AP serta dari unsur eksternal terdiri dari satu regu pemadam kebakaran Lanumad A. Yani dan satu regu ambulans Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
General Manager Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Priyo Jatmiko, dalam amanatnya menyampaikan latihan hot drill ini ditujukan untuk mengasah komunikasi, kordinasi dan komando serta menguji coba peralatan dan skill dalam rangka mennghadapi kondisi kegawat daruratan serta menuturkan lokasi kegiatan yang berada di sekitar ujung runway bandara A. Yani itu dipastikan tak bakal mengganggu aktivitas penerbangan karena pelatihan dilaksanakan pada saat jam penerbangan kosong atau pada saat tidak terjadi pergerakan pesawat untuk take off dan landing.
"Simulasi ini dihadiri oleh pejabat terkait di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani Semarang, Komandan Lanumad A. Yani, Kolonel CPN Horison Sistorus, Airnav Distric A. Yani, dan Airline Organizing Committe (AOC) A. Yani
Pelatihan difokuskan kepada penanganan pemadaman atas fuel spills atau tumpahan bahan bakar pesawat dengan target waktu selambat-lambatnya 3 menit dan juga penanganan korban.
Pada pelatihan ini Hot Drill Airport Fire Fighting and Rescue Section (PKP-PK) PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang mengerahkan kekuatan 2 unit kendaraan utama atau crash car yang terdiri dari 1 unit tipe oshkosh striker truk dan 1 unit tipe rosenbauer serta didukung 1 unit kendaraan komando dan 1 unit ambulans.
Acara dengan obyek berukuran 1X4 berbahan metal dan avtur ini diatasi dengan tempo yang relatif cepat dan berjalan lancar. Objek tersebut diskenario seolah sayap pesawat mengalami kebakaran.
Target waktu pemadaman dapat diselesaikan dalam tempo 2,13 detik sedangkan api dapat dikuasai dalam waktu 1,50 detik. 
Ada yang baru pada acara Hot Drill kali ini adalah dengan penyampaian prototype soft ware Qick Emergency Respon (Victim Data) yang berisikan data korban berikut dengan tempat penangannya yang dapat diakses melalui internet dan gadget, sehingga dapat mempermudah akses informasi kepada keluarga korban dan pihak pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi tersebut
Acara ditutup dengan evaluasi bersama untuk menilai kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu dibenahi dan diperbaiki. (AF)