SEMARANG - Yogyakarta punya nasi gudeg, Solo punya nasi liwet, Semarang juga punya dong, tapi nasi ayam namanya. Nasi ayam pertama kali diperkenalkan oleh seorang perempuan bernama Satinem pada tahun 1960-an, dan nasi ayam semakin terkenal pada tahun 1992. Sebelumnya Satinem berjualan keliling lalu ia mendapatkan tempat berdagang di Jalan K.H Ahmad Dahlan, Semarang.
Salah satu makanan khas Semarang ini berisi nasi gurih, suwiran ayam kampung, sayur labu siam (sambal goreng jipang), telur rebus, dan tahu yang kemudian disiram dengan kuah opor dan dihidangkan dengan alas daun pisang. Untuk menikmati nasi ayam kalian cukup membayar dengan harga mulai Rp 10.000,- saja. Cita rasa yang gurih dan manis menjadi perpaduan yang pas untuk disantap. Banyak yang bilang kalau nasi ayam akan lebih nikmat jika dimakan pada malam hari.
Menyantap nasi ayam akan terasa lengkap bila ditemani dengan berbagai macam sate. Biasanya sate yang disediakan yaitu sate usus, sate telur, sate kulit, sate ati rempela, dan sate uritan. Rata-rata harga sate di tiap rumah makan mulai dari Rp 5.000,- per tusuknya. ***(Humas SRG)
